Raja Juli Antoni Anak Dari

Raja Juli Antoni Anak Dari

Indonesian politician

Raja Juli Antoni (born 13 July 1977) is an Indonesian politician who currently serves as Minister of Forestry and Secretary General of the Indonesian Solidarity Party (PSI). He previously served as Deputy Minister of Agrarian Affairs and Spatial Planning in Indonesia between June 2022 and October 2024.[1][2] He was also the founder of the Indonesian Solidarity Party (PSI).

Raja Juli Antoni is the son of Raja Ramli Ibrahim, a Riau public figure who once served as Deputy Chair of the Muhammadiyah Riau Regional Leadership (PW).[3][4]

Raja is an alumnus of the Darul Arqam Muhammadiyah Islamic Boarding School, Garut, West Java.[5]

He received a bachelor's degree in Al-Qur'an and Tafsir Science from IAIN Syarif Hidayatullah in 2001 with a thesis Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci (Jihad Verses: Critical Study of the Interpretation of Jihad as Holy War).[6][7]

Raja then continued his master's degree at the Department of Peace Studies, University of Bradford, England, through a Chevening scholarship in 2004 and completed it with a thesis, The Conflict in Aceh: Searching for a Peaceful Conflict Resolution Process.[6]

With the Australian Development Scholarship (ADS), Raja continued his doctoral studies at the School of Political Science and International Studies at the University of Queensland, Australia in 2010. He obtained a PhD degree with a dissertation on Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia, using case studies of Mindanao (Southern Philippines) and Maluku (Indonesia).[6]

He became the executive director of The Indonesian Institute (TII). He is also quite active in writing opinions published in several media.[8]

A former General Chair of the Central Leadership of the Muhammadiyah Student Association (PP IPM) for the 2000–2002 period,[5] he also became the executive director of the Maarif Institute.[9][10]

In 2009, he ran in the 2009 Legislative General Election from the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP), representing West Java's IX Electoral District (Subang, Sumedang, and Majalengka Regencies). However, he was not elected because he lost to Maruarar Sirait and Tb. Hasanuddin (PDIP's elected legislative candidate for West Java IX electoral district).[11]

He was a candidate for General Chair of PP Muhammadiyah for the 2015–2020 period but then resigned because he wanted to concentrate as Secretary General of the Indonesian Solidarity Party (PSI), which he had just founded with several other young politicians.[9][10][12][13]

On 3 June 2024, Raja was appointed as the acting deputy head of the Nusantara Capital City Authority following the resignation of Dhony Rahajoe.[14] With the end of his tenure as Deputy Minister of Agrarian Affairs and Spatial Planning on 20 October 2024, his term as the acting deputy head of the Nusantara Capital City Authority also ended.[15][16]

Raja Juli Antoni (lahir 13 Juli 1977) adalah seorang politikus Indonesia dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal. Ia menjabat sebagai Menteri Kehutanan sejak 20 Oktober 2024.[1][2] Sebelumnya, dia merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga 2014.

Raja Juli Antoni merupakan putra dari Raja Ramli Ibrahim, tokoh masyarakat Riau asal Lubuk Jambi yang pernah menjabat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau.[3][4]

Raja merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat.[5]

Ia meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan skripsi berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.[6][7]

Ia kemudian menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004, dan menyelesaikannya dengan tesis yang berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.[6]

Dengan beasiswa dari Australian Development Scholarship (ADS) pada tahun 2010, Raja meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia. Ia berhasil mendapatkan gelar Ph.D dengan disertasi berjudul Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia, dengan mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia).[6]

Dia menjadi Direktur eksekutif The Indonesian Institute (TII). Dia juga cukup aktif menulis opini dan ditayangkan pada beberapa media nasional Tanah Air.[8]

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2000–2002[5] ini juga pernah dipercaya sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute yang didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.[9][10]

Pada tahun 2009, Ia sempat menjadi calon anggota legislatif untuk Pemilihan Umum Legislatif 2009 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX (Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka). Akan tetapi, Ia belum terpilih karena kurang suara dengan Maruarar Sirait serta Tb. Hasanuddin (caleg terpilih PDIP dapil Jabar IX).[11]

Ia sempat menjadi calon Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015–2020, tetapi kemudian mengundurkan diri karena ingin berkonsentrasi sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru didirikannya bersama beberapa politikus muda lainnya.[9][10][12][13]

Raja Juli Antoni, Ph.D. (lahir 13 Juli 1977) adalah seorang politikus Indonesia dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina (Sekwanbin). Ia menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia sejak 15 Juni 2022.[1][2] Sebelumnya, dia merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga 2014.

Raja Juli Antoni merupakan putra dari Raja Ramli Ibrahim, tokoh masyarakat Riau yang pernah menjabat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau. Raja merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat.

Ia meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan skripsi berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.

Ia kemudian menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004, dan menyelesaikannya dengan tesis yang berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.[6]

Dengan beasiswa dari Australian Development Scholarhip (ADS) pada tahun 2010, Raja meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia. Ia berhasil mendapatkan gelar Ph.D dengan disertasi berjudul Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia, dengan mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia).

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2000–2002[5] ini juga pernah dipercaya sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute yang didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.

Pada tahun 2009, Ia sempat menjadi calon anggota legislatif untuk Pemilihan Umum Legislatif 2009 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX (Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka). Akan tetapi, Ia belum terpilih karena kurang suara dengan Maruarar Sirait serta Tb. Hasanuddin (caleg terpilih PDIP dapil Jabar IX).

Ia sempat menjadi calon Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015–2020, tetapi kemudian mengundurkan diri karena ingin berkonsentrasi sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru didirikannya bersama beberapa politikus muda lainnya.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Suara.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk membantunya di pemerintahan baru.

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan wakil menteri agraria dan tata ruang ini diduga akan naik pangkat menjadi menteri.

Adapun rekam jejak Raja Juli Antoni di kancah politik sebenarnya sudah lama namun sejak bergabung dengan PSI, Raja banyak mendapat sorotan.

Sebelum bergabung dengan PSI, Raja Juli Antoni sempat menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Baca Juga: Pendidikan Ni Luh Puspa, Dari Jurnalis Jadi Calon Wakil Menteri Kabinet Prabowo

Bahkan Raja dikabarkan pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif namun gagal.

Dalam hal pendidikkan, Raja Juli Antoni ternyata alumnus Pondok Pesantren. Sedangkan orangtua pria kelahiran Pekanbaru ini juga merupakan tokoh terkemuka.

Siapa Raja Juli Antoni?

Raja Juli Antoni Lahir di Pekanbaru, Riau pada tanggal 1 Juli 1977, umur Plt Waka Otorita IKN ini sebentar lagi akan masuk 47 tahun.

Ia adalah anak dari tokoh yang cukup terkemuka yang menjabat sebagai PW Muhammadiyah Riau, yaitu Raja Ramli Ibrahim.

Baca Juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Merapat ke Prabowo, Benarkah?

Raja Juli Antoni menempuh pendidikan jenjang S-1 di IAIN Syarif Hidayatullah yang belakangan telah bertransformasi menjadi UIN.

Setelah bisa menyelesaikan pendidikan jenjang S1, Raja Juli Antoni melanjutkan studi S2 ke Universitas Bradford, Inggris.

Tak sampai di sana, ia lalu melajutkan pendidikan doktoral di Universitas Queensland, Australia.

Dengan riwayat pendidikan yang mentereng, tak heran jika kemudian anak dari Raja Ramli ini juga punya karir politik yang cemerlang.

Biodata Raja Juli Antoni

Nama Lengkap: Raja Juli Antoni, MA., Ph.D.

Tempat, Tanggal Lahir: Pekanbaru, Riau, 1 Juli 1977

Ayah: Raja Ramli Ibrahim

Istri: Nurlaili Haniah Kinanggi

JAKARTA, KOMPAS.com - Profil Raja Juli Antoni menjadi sorotan setelah ditunjuk Menteri Kehutanan oleh Presiden Republik Indonesia 2024-2029 Prabowo Subianto.

Pengumuman susuan Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024).

Raja Juli Lahir di Riau pada 13 Juli 1977. Kini, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai yang didirikannya bersama sejumlah politikus muda lainnya.

Lahir dalam keluarga terpandang di Riau, Raja Juli Antoni mendapatkan pendidikan agama yang kuat sejak dini.

Ayahnya, Raja Ramli Ibrahim, merupakan tokoh Muhammadiyah di wilayah Lubuk Jambi.

Baca juga: Prabowo Tunjuk Wahyu Sakti Trenggono Jadi Menteri KKP

Raja Juli melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat.

Pendidikan pesantren membentuk pemahamannya yang mendalam tentang Islam, terutama dalam kajian Al-Qur’an dan Tafsir.

Ia lulus dari IAIN Syarif Hidayatullah (sekarang UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan skripsi berjudul "Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci."

Setelah lulus, kesempatan internasional menghampirinya. Ia meraih beasiswa Chevening untuk melanjutkan studi magister di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris.

Di sana, ia menyusun tesis tentang konflik Aceh dengan judul "The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process".

Baca juga: Prabowo Tunjuk Widiyanti Putri Wardhana sebagai Menteri Pariwisata

Minatnya pada resolusi konflik semakin diperkuat ketika ia melanjutkan studi doktoral di Universitas Queensland, Australia, dengan beasiswa Australian Development Scholarship (ADS).

Disertasinya berjudul "Religious Peacebuilders" meneliti peran agama dalam menciptakan perdamaian di kawasan konflik seperti Mindanao (Filipina) dan Maluku (Indonesia).

Raja Juli Antoni tidak hanya dikenal di dunia akademis, tetapi juga di ranah aktivisme dan politik.

Sebelum bergabung dengan PSI, ia aktif dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), dan sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilihan Umum 2009 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX, meski belum berhasil terpilih.

Aktivismenya juga tercermin dari perannya sebagai Direktur Eksekutif The Indonesian Institute dan Maarif Institute, yang didirikan oleh tokoh Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.

Baca juga: Profil Menko Hukum HAM Yusril Ihza Mahendra di Kabinet Prabowo-Gibran

Raja Juli pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) pada periode 2000-2002, memperlihatkan kepemimpinannya sejak usia muda.

Pada 2015, ia mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, tetapi memilih mengundurkan diri untuk fokus pada pengembangan PSI.

Raja Juli mendapatkan sorotan baru setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri ATR/BPN pada 15 Juni 2022.

Sebagai pejabat negara, Raja Juli Antoni juga memenuhi kewajiban untuk melaporkan harta kekayaannya melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Pada laporan 22 Maret 2024 menunjukkan total kekayaannya mencapai Rp 8.893.732.283.

Baca juga: Profil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding di Kabinet Prabowo-Gibran

Akan tetapi, dia juga memiliki utang sebesar Rp1.948.220.287. Jika utang ini tidak ada, kekayaannya akan berjumlah Rp 10.841.952.570.

Kekayaan Raja Juli mengalami peningkatan sekitar Rp 924 juta dibandingkan laporan sebelumnya pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 7.969.245.549.

DERAKPOST.COM – Saat ini diketahui, ada penyusunan kabinet pada presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming di Jakarta. Namun apakah, anak asli Provinsi Riau Raja Juli Antoni ini berpeluang masuk dalam kabinet tersebut.

Bahwasanya diketahui, Raja Juli yang saat inikan bertugas sebagai Wakil Menteri ATR BPN di kabinet Jokowi – Maruf Amin. Pada penyusunanya kabinet priode ini, informasi didapat, bahwa Raja Juli itu, telah dipanggil Prabowo ke kediaman bersama para calon menteri lainnya, hari Senin (14/10/2024) di Kartanegara.

Informasi dirangkum, sejumlah politisi dan teknokrat dipanggil kemarin itu merupakan calon-calon menteri yang akan mengisi pos di kabinet. Diketahui, Raja Juli Antoni kelahiran 1977, merupakan anak Riau kelahiran Kuansing yang juga merupakan Sekjen PSI.

Selain Wamen, ia juga saat ini ditugaskan menjadi Wakil Kepala Otorita Ibukota Nusantara (IKN). Dengan dipanggilnya Raja Juli oleh Prabowo, berkemungkinan besar perwakilan dari Provinsi Riau akan masuk dalam kabinet.

Terkait ini, Ketua PSI Riau Juandy Hutauruk dikonfirmasi mengatakan, meskipun telah dipanggil serta bertemu dengan Prabowo, tapi setakat ini Raja Juli Antoni belum ada banyak berkomentar ditugaskan di bidang mana dalam membantu kinerja Presiden dan Wakil Presiden Terpilih.

“Namun itu secara pribadi dan atas nama Riau, kita patut berbangga serta berharap yang terbaik itu untuk Pak Raja Juli Antoni, dengan nanti dapat diberikan kepercayaan medampingi Presiden atau Wakil Presiden terpilih untuk melaksanakan hal kerja-kerja baik di kabinet,” katanya.

Apalagi kata Juandy yang juga merupakan salah satu ketua dari Serikat Buruh/Pekerja di Provinsi ini, bahwa Raja Juli merupakan putra bangsa asal Provinsi Riau yang telah berkiprah di kancah nasional. Maka dengan dedikasinya demikian, semoganya mampu membawakan positif baginya Provinsi Riau dan Indonesia.  (Dairul)

SUARAAKTUAL. CO | PEKANBARU - Raja Juli Antoni, putra asli Riau Mengingat kiprah politiknya di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) serta pengalamannya di kabinet Jokowi, ia dipandang sebagai salah satu tokoh muda potensial yang bisa dilibatkan dalam pemerintahan mendatang.

Bahwasanya diketahui, Raja Juli yang saat inikan bertugas sebagai Wakil Menteri ATR BPN di kabinet Jokowi - Maruf Amin. Pada penyusunanya kabinet priode ini, informasi didapat, bahwa Raja Juli itu, telah dipanggil Prabowo ke kediaman bersama para calon menteri lainnya, hari Senin (14/10/2024) di Kartanegara.

Informasi dirangkum, sejumlah politisi dan teknokrat dipanggil kemarin itu merupakan calon-calon menteri yang akan mengisi pos di kabinet. Diketahui, Raja Juli Antoni merupakan anak Riau kelahiran Kuansing yang juga merupakan Sekjen PSI.

Selain Wamen, ia juga saat ini ditugaskan menjadi Wakil Kepala Otorita Ibukota Nusantara (IKN). Dengan dipanggilnya Raja Juli oleh Prabowo, berkemungkinan besar perwakilan dari Provinsi Riau akan masuk dalam kabinet.

Terkait ini, Ketua PSI Riau Juandy Hutauruk dikonfirmasi mengatakan, meskipun telah dipanggil serta bertemu dengan Prabowo, tapi setakat ini Raja Juli Antoni belum ada banyak berkomentar ditugaskan di bidang mana dalam membantu kinerja Presiden dan Wakil Presiden Terpilih.

"Namun itu secara pribadi dan atas nama Riau, kita patut berbangga serta berharap yang terbaik itu untuk Pak Raja Juli Antoni, dengan nanti dapat diberikan kepercayaan medampingi Presiden atau Wakil Presiden terpilih untuk melaksanakan hal kerja-kerja baik di kabinet," katanya.

Apalagi kata Juandy yang juga merupakan salah satu ketua dari Serikat Buruh/Pekerja di Provinsi ini, bahwa Raja Juli merupakan putra bangsa asal Provinsi Riau yang telah berkiprah di kancah nasional. Maka dengan dedikasinya demikian, semoganya mampu membawakan positif baginya Provinsi Riau dan Indonesia. **