Orang Thailand Bisa Bahasa Indonesia

Orang Thailand Bisa Bahasa Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bendera Thailand, dalam bahasa Thai: Thong Trairong (Thai: ธงไตรรงค์), yang bermakna, "bendera tiga warna". Bendera ini menunjukkan lima jalur yang mendatar dengan warna merah, putih, biru, putih dan merah, dengan ukuran jalur biru yang ada di tengah dua kali lebih besar dari jalur-jalur yang lain. Warna merah-putih-biru secara berurutan melambangkan "negara-agama-raja", semboyan tidak resmi negara Thai. Bendera ini diresmikan pada 28 September 1917.

Bendera pertama yang digunakan di Siam berwarna merah dan tidak bercorak, digunakan masa pemerintahan Raja Narai (1656-1688). Kemudiannya berbagai jenis simbol dirancang di latar belakang tersebut seperti, chakra putih (roda yang berkaitan dengan agama Buddha), seekor gajah putih di dalam chakra atau cakra putih dengan matahari di dalamnya.

Dalam catatan resmi, bendera Thai pertama kali dirancang pada tahun 1855 oleh Raja Mongkut (Rama IV), memaparkan seekor gajah putih (lambang kerajaan) di latar belakang yang merah, karena bendera merah yang tidak bercorak tidak begitu sesuai digunakan di arena internasional.

Pada 1916, bendera Thai diubah menurut bentuk yang digunakan sekarang, tetapi pada mulanya, jalur yang di tengah berwarna merah seperti jalur yang berada di lingkungan bendera. Pada 1917, warna merah tersebut diganti dengan warna biru, yang merupkan warna hari Jumat bagi orang Thai dan juga hari lahirnya Raja Rama VI.

Pada media cetak dan media daring, puluhan berita diturunkan setiap harinya dengan menerjemahkan sumber berita yang berbahasa Inggris. Menerjemahkan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia memang bukan pekerjaan yang mudah. Wartawan dengan jam terbang menerjemahkan bahasa Inggris yang tinggi pun masih tetap berpeluang terpeleset dan membuat blunder yang tidak jarang membuat pembacanya menjadi mengernyitkan kening tanda tak paham.

Kejadian seperti ini saya alami waktu kemarin membaca sebuah berita tentang kebakaran yang terjadi pada asrama pelajar di kota Kuala Lumpur, Malaysia. Disebutkan di situ, 23 orang tewas akibat musibah kebakaran pada gedung berlantai tiga tersebut. Untuk lebih jelasnya, saya kutip sebagian paragraf dari berita yang saya baca pada harian Kompas. Inilah kutipannya: "Menurut polisi, kebanyakan korban tewas karena kehabisan napas akibat menghirup asap. Wakil Direktur Operasi Pemadam Kebakaran Soiman Jahid memperkirakan kebakaran dipicu oleh arus pendek listrik atau kumparan penolak nyamuk."

Istilah yang tak lazim "kumparan penolak nyamuk" inilah yang membuat dahi saya bekernyit. Gerangan benda apakah ini? Untuk menjawab kepenasaran saya ini, saya mencari sumber berita dalam bahasa Inggrisnya. Salah satu sumber berita ini adalah kantor berita Reuters dan inilah kutipannya: Fire department operations deputy director Soiman Jahid said the cause was likely a short circuit or a mosquito repellent coil.

Sampai di sini, saya langsung mengerti apa yang dimaksud dengan "mosquito repellent coil". Benda ini tak lain dan tak bukan adalah "obat nyamuk" yang dibakar ujungnya untuk mengusir nyamuk. Lantas kenapa si penerjemah tidak memakai istilah yang sudah umum dipakai yaitu "obat nyamuk" dan alih-alih memakai istilah "kumparan penolak nyamuk"? Kemungkinan besar, dia tidak bisa menangkap makna "mosquito repellent coil" dan untuk amannya maka istilah ini lantas diterjemahkan secara letterlijk(harfiah) menjadi "kumparan penolak nyamuk".

Saya mencoba untuk tetap berprasangka baik, jangan-jangan istilah "kumparan penolak nyamuk" ini adalah terminologi yang dipakai orang di Malaysia. Oleh karenanya saya mencari sumber berita dari kantor berita Malaysia. Dan inilah kutipannya: Jabatan Bomba dan Penyelamat mengesyaki kebakaran di Pusat Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah di Jalan Keramat Ujung yang mengorbankan 22 pelajar dan 2 guru, mungkin berpunca daripada ubat nyamuk atau litar pintas.

Jadi, sekarang sudahlah benderang sekali bahwa baik di negeri kita maupun di negeri jiran Malaysia, benda tersebut mempunyai sebutan yang sama, hanya ejaannya sedikit berbeda. Di sini, ditulis dengan "obat nyamuk" dan di sana dengan "ubat nyamuk". Biasanya, kalau persoalannya sudah menjadi terang begini, saya sering menjadi ketawa dalam hati. Kumparan penolak nyamuk? Oh, come on. Don't be lebay.Obat nyamuk itu yang tepat terjemahannya.

Beberapa bulan berselang, saya juga mendapati suatu terjemahan yang lumayan absurd sehingga menimbulkan kegelian. Ini berita tentang kesehatan Raja Thailand Bhumibol yang sedang kritis dan pada Kompas (11 Oktober 2016) dituliskan "Pihak istana menyatakan, dokter harus melakukan hemodialisis pada raja Bhumibol untuk memurnikan darah dan mengganti tabung yang mengalirkan cairan cerebrospinal yang berlebihan selama prosedur 2,5 jam itu."

Saya agak terkejut waktu membaca kata-kata "memurnikan darah" itu. Apakah karena beliau raja, maka darahnya harus dimurnikan? Ternyata pada berita berbahasa Inggris tertulis demikian: Doctor performs a hemodialysis on Bhumibol to purify his blood. Oh, ini pasalnya timbul kata-kata "memurnikan darah" yang ternyata terjemahan dari "purify his blood".

Istilah "purify the blood" dalam terminologi sehari-hari bahasa kita adalah "cuci darah". Dokter memutuskan untuk melakukan cuci darah apabila terjadi kegagalan ginjal pada pasien. Jadi, alih-alih menerjemahkan dengan "memurnikan darah" yang terasa absurd, cukuplah diterjemahkan dengan "cuci darah" yang lebih down to earth.

Inilah ilustrasi contoh dua terjemahan yang keluar dari jalur rel, sehingga maknanya menjadi absurd dan mengambang di awang-awang. Tidak dimaksud untuk mengolok-olok si penerjemah, namun agar kita selalu meningkatkan wawasan berbahasa Inggris dan Indonesia. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Lihat Inovasi Selengkapnya

Orang India-Indonesia adalah kelompok masyarakat keturunan India yang tinggal dan menetap di Indonesia. Orang-orang keturunan Asia Selatan lain juga bisa disebut sebagai orang India-Indonesia. Menurut data dari Kementerian Luar Negeri India, pada Januari 2012, ada 120.000 masyarakat Indonesia keturunan India, dan 9.000 di antaranya adalah warganegara India, yang mereka bekerja dan tinggal di Indonesia.[2] Masyarakat India-Indonesia kebanyakan tinggal di Sumatera Utara, Banda Aceh, Surabaya, Medan dan Jakarta.[3]

Di Jakarta, masyarakat Tamil-Indonesia mempunyai organisasi yang bernama "Indonesia Tamil Tamram" yang bergerak dalam pelestarian bahasa dan budaya Tamil, membangun saling pengertian antara orang India dan Indonesia, dan memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak Tamil di Indonesia untuk belajar bahasa ibu mereka. Untuk maksud tersebut, organisasi ini mengadakan kursus bahasa dan budaya, membagikan literatur dalam bahasa Tamil, menyelenggarakan berbagai kegiatan terkait, seperti debat, drama, tarian, dan musik, mendatangkan artis-artis terkenal dari India dalam bidang tari, musik, drama, dll.[4]

Kelompok suku masyarakat Punjabi dari India Utara banyak terdapat di kota-kota besar di Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dll. dan pada umumnya mereka hidup sebagai pedagang. Banyak dari mereka yang beragama Sikh. Beberapa tokoh terkemuka dari masyarakat ini misalnya adalah Raam Punjabi, raja sinetron Indonesia dan istrinya, Rakhee Punjabi, H.S. Dillon, pakar ekonomi pertanian.Kehidupan masyarakat Indonesia keturunan India dikemas dengan begitu unik dalam serial televisi "Raj's Family" di salah satu stasiun televisi swasta.

Seorang tokoh Punjabi-Indonesia yang sering terlupakan adalah Gurnam Singh, pelari maraton pada era 1960-an yang menjadi pelari tercepat Asia pada Asian Games 1962 di Jakarta.[5] Gurnam Singh juga berasal dari Sumatera Utara.

Orang-orang Gujarati dahulu datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Islam.[6] Pada saat ini, mereka terkonsentrasi dalam satu wilayah yang dinamakan sebagai Kampung Pekojan.

Selain itu, di Indonesia ada pula kelompok suku masyarakat Sindhi yang juga banyak berperan dalam dunia perdagangan di Indonesia. Mereka umumnya bergerak di bidang industri garmen dan tekstil, makanan dan pertanian, perfilman, intan permata dan batu-batu mulia. Masyarakat Sindhi di Indonesia mempunyai organisasi sosial yang bernama "Gandhi Seva Loka" yang banyak memberikan bantuan kepada komunitas mereka sendiri, serta menyelenggarakan proram orang tua asuh secara teratur. Organisasi ini juga menolong kaum fakir-miskin di kalangan masyarakat yang lebih luas, khususnya ketika ekonomi negara dilanda krisis yang berkepanjangan.

Di dalam aktivitas sosialnya, masyarakat India-Indonesia mendirikan sekolah Gandhi International School di Jakarta. Selain itu, ada pula beberapa Gurdwara, yakni tempat ibadah bagi mereka yang beragama Sikh, dan kuil bagi mereka yang beragama Hindu dan Jain.

Berbagai kelompok masyarakat dari anak benua India telah datang ke kepulauan Indonesia sejak masa pra-sejarah. Di Bali, misalnya, berbagai sisa keramik sejak abad pertama Masehi telah ditemukan. Malah nama Indonesia sendiri berasal dari bahasa Latin Indus "India" dan bahasa Yunani nêsos "pulau" yang secara harafiah berarti 'Kepulauan India'.

Sejak abad ke-4 dan ke-5, pengaruh budaya India menjadi semakin jelas. Bahasa Sanskerta digunakan dalam berbagai prasasti. Namun sejak abad ke-7, huruf India semakin sering dipergunakan untuk menulis bahasa-bahasa setempat yang kini sudah mengandung banyak kata pinjaman bukan saja dari bahasa Sanskerta, tetapi juga dari berbagai bahasa Prakerta dan bahasa-bahasa Dravida.

Selain itu, masyarakat pribumi Indonesia pun mulai memeluk agama-agama India, khususnya Siwaisme dan Buddhisme. Namun ada pula pemeluk Wisnuisme dan Tantrisme.

Diyakini pula bahwa berbagai penduduk India juga menetap di Indonesia, bercampur gaul dan berasimiliasi dengan penduduk setempat, karena pada abad ke-9 dalam sebuah prasasti dari Jawa Tengah disebutkan nama-nama berbagai penduduk India (dan Asia Tenggara):

Belakangan, dengan bangkitnya Islam, agama Islam pun dibawa ke Indonesia oleh orang-orang Gujarat sejak abad ke-11, bukan untuk menggantikan sistem-sistem keagamaan yang sudah ada, melainkan untuk melengkapinya.

Budaya India-Indonesia

Budaya India-Indonesia adalah budaya hasil akulturasi budaya India dengan budaya Indonesia yang berkembang di Indonesia.

Warisan India di Indonesia

Warisan agama Hindu yang masih tersisa di beberapa tempat di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, adalah bukti-buktinya.[7] Kisah epos Mahabharata dan kisah klasik Ramayana telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang Indonesia. Banyak nama orang Indonesia yang menggunakan nama-nama India atau Hindu, meskipun tidak berarti bahwa mereka beragama Hindu. Nama-nama seperti "Yudhistira Adi Nugraha", "Bimo Nugroho", "Susilo Bambang Yudhoyono", semuanya mencerminkan pengaruh India yang sangat kuat di Indonesia.

Selain itu di beberapa tempat, tampak sisa-sisa keturunan masyarakat India yang telah berbaur dengan masyarakat Indonesia. Nama-nama keluarga (merga) di kalangan masyarakat Batak Karo, seperti Brahmana dan Gurusinga yang tampaknya berasal dari nama-nama India, menunjukkan warisan tersebut.

Di Jakarta terdapat daerah yang dinamai Pekojan di Jakarta Kota, dan Koja di Jakarta Utara. Kedua daerah ini dulunya adalah pemukiman orang-orang India Muslim yang disebut juga orang Khoja. Mereka umumnya berasal dari daerah Cutch, Kathiawar dan Gujarat. Mereka berasal dari kasta Ksatria. Pada abad ke-14, komunitas ini mengalami perubahan besar ketika seorang mubaligh Persia, Pir Sadruddin, menyebarkan agama Islam di antara mereka dan memberikan kepada mereka nama "Khwaja", dan dari kata ini diperoleh kata "khoja" atau "koja". "Khawaja" sendiri berarti "guru, orang yang dihormati dan cukup berada".[8]

Tempat ibadah masyarakat India-Indonesia

Di bawah ini adalah tempat-tempat ibadah masyarakat India-Indonesia khususnya yang beragama Hindu dan Sikh.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Berikut merupakan daftar Perdana Menteri Thailand.

Jenderal Sonthi Boonyaratglin mengangkat dirinya sebagai Kepala Pemerintahan secara de facto atas restu Raja Thailand setelah pengambil-alihan kekuasaan pada 19 September 2006. Mulai saat itu, Sonthi menjabat sebagai Ketua Dewan Pembaruan Administrasi Pada 1 Oktober 2006, Dewan menunjuk Surayud Chulanont sebagai Perdana Menteri sementara, hingga pemilu berikutnya dalam beberapa bulan, setelah Konstitusi yang baru disusun dan diajukan dalam sebuah referendum.

Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag yang berkaitan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Orang kaya baru atau sering kali disingkat sebagai OKB (dari bahasa Prancis nouveau riche) merupakan sebuah golongan sosial yang terdiri atas orang-orang yang dalam waktu cepat, yaitu dalam satu generasi bisa mengumpulkan kekayaan dalam jumlah besar[1] sehingga taraf hidup mereka setara dengan atau bahkan melebihi "orang kaya lama" atau mereka yang mewarisi kekayaan mereka. Frasa "orang kaya baru" merupakan ejekan dan memiliki konotasi negatif. Seringkali anggota golongan sosial ini dikatakan tidak memiliki selera yang baik[2] dan suka pamer serta berfoya-foya. Istilah OKB ini merujuk pada mereka yang belum terbiasa menggunakan kekayaannya untuk hal-hal yang sesuai kebutuhan, tetapi lebih kepada menunjukkan kepada orang lain mengenai status sosial mereka.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk sinetron Indonesia yang ditayangkan pada tahun yang sama, lihat

Orang Kaya Baru (bahasa Inggris: Newly Rich) adalah film drama komedi Indonesia yang dirilis pada tahun 2019. Film ini dibintangi oleh Raline Shah, Lukman Sardi, Cut Mini, Derby Romero, Fatih Unru, dan Refal Hady. Film ini tayang perdana di bioskop pada 24 Januari 2019.[1]

Film ini mengisahkan sebuah keluarga yang mendadak menjadi kaya raya. Awalnya keluarga tersebut merupakan keluarga sederhana yang hidupnya pas-pasan namun tetap kompak. Lukman Sardi berperan sebagai Bapak, Cut Mini sebagai Ibu.

Mereka memiliki tiga orang anak yang diperankan oleh Derby Romero sebagai Duta, Raline Shah sebagai Tika, dan Fatih Unru sebagai Dodi. Meskipun bukan keluarga kaya, mereka mampu menjalani hari dengan menyenangkan. Bapak selalu bahagia meski tidak punya uang.

Ibu selalu memasak dan antar jemput Dodi menggunakan motor lama. Sementara Tika pulang dan pergi sekolah menggunakan metromini. Bahkan terkadang untuk urusan makan, Duta, Tika dan Dodi sampai masuk ke kondangan orang yang sebetulnya tidak mereka kenal.

Kehidupan keluarga tersebut berubah ketika Bapak meninggal dunia. Bapak menjadi sosok panutan dalam keluarga tersebut. Bapak ternyata meninggalkan warisan harta yang cukup banyak kepada istri dan anaknya. Selama ini Bapak merahasiakan harta yang dimilikinya tersebut.

Kemudian keluarga tersebut berubah menjadi 'Orang Kaya Baru' karena warisan peninggalan Bapak. Kehidupan mereka sangat bergelimang harta. Saat si bungsu ditegur seorang penjaga toko karena menyentuh banyak barang, Ibu lalu sanggup membeli semua barang yang disentuh tersebut. Apa yang mereka inginkan dengan mudah dapat mereka beli. Meski sudah menjadi kaya, masalah justru datang menghampiri keluarga tersebut.[2]

[31] Sapaan dalam bahasa Thai

| Ph̀x | Po : Dad, Papa

|  mæ̀ | me : Mom, Mama

| Yāy | Yai : Grandma, nenek

| pū̀   | pu : Grandpa, kakek

|  p̂ā   | pa : aunt, tante , old woman

| lung | lung : uncle, paman, old man

| Phī̀   | Pi : kak, buat semua cowok maupun cewe yg lebih tua dari kita

♥ Arti : sama-sama, your welcome

♥ Penggunaan: klo orang ngucapin terima kasih [khob khun kub/ka], bales dg ucapin Yin dee kub/ka

♥ Penggunaan: buat ngusir orang ato hewan ato yg lainnya, misal klo kalian digangguin temen-temenmu, ato diikutin nyamuk, bilang aja " pai pai pai >.

[28] Memperkenalkan diri

.. | C̄hạn chụ̄̀xẁā ... | chan chuwa ..

? | Khuṇ chụ̄̀x xarị?| Khun chu ari?

| Mkrākhm |  Makrakom : Januari

| Kump̣hāphạnṭh̒| Khumpapan : Februari

| Mīnākhm |  Minakom : Maret

| Mes̄ʹāyn| Mesayon : April

| Phvs̄ʹp̣hākhm |  Prutsapakom : Mei

| Mit̄hunāyn | Mitunayon : Juni

| Krkḍākhm | Karakadakom : Juli

| S̄ingh̄ākhm | Singhakom : Agustus

| Kạnyāyn | Kanyayon : September

| Tulākhm | Tulakom : Oktober

| Phvṣ̄cikāyn | Prutsajikayon : November

| Ṭhạnwākhm | Tanwakom : Desember

| Wạn cạnthr̒ | Wan can : senin

| wạn xạngkhār | Wan angkaan : selasa

|wạn phuṭh | Wan put : rabu

| wạn phvh̄ạs̄bdī | Wan paruhat : kamis

| wạn ṣ̄ukr̒ | Wan suk : jumat

| wạn s̄eār̒ | Wan sao : sabtu

| xāthity̒ | atit : minggu

[24] kata-kata yang biasa digunain Peach

♥ su su : semangaatt !

♥ sanook makk : seneng bangetzz

♥ laew : cepat, hurry

♥ pood dee : nampak-nampaknya bagus, sound good

♥ Penggunaan: digunain untuk memohon, minta maaf, ama minta bantuan

[Ch̀wy d̂wy | chuai duai]: tolong bantuin dong!

[Cring d̂wy | jing duai]: uhm, bener-bener !

[Tāy læ̂w | tay leu]: Oh, no!

[Khuṇ phra ch̀wy|khun-pra-chuai]: Ya Tuhan! OMG!

[bāngthī | baang tii]: mungkin

[Deī̌ywk̀xn| diao gon]: tunggu bentar!

[Næ̀nxn | ne non]: tentu!

[Mị̀mī thāng | mai mii taang]: g mungkin ! g mau! No way!

o: soon ; 1:Neung; 2: Song; 3: sam; 4: see; 5: ha; 6: hok; 7: jet; 8: Paet; 9: gao; 10: sip

♥ Arti: kata tambahan, layaknya Krap , Ka

♥ penggunaan: cowok cewe bisa, tapi lebih sering yg nggunain cewe, ini buat ngobrol ama temen sebaya, biasanya buat tambahan kaliamat tanya, contohnya:

tam à-rai yùu já = lagi ngapain lu?

pai mái já = mau pergi g lu?

Peach já = Peach! (manggil Peach)

nǔu chûu à-rai já = Siapa nama mu? (nǔu= biasanya buat manggil anak kecil)

[18] sùk-sǎn wan pii mài

♥ Arti: Selamat tahun baru, happy new year

♥ Penggunaan: Gunain sekarang untuk mnyambut tahun baru 2012 guys ^^

[17] Fan dee na Kap / Ka

♥ Arti: met malam, met bobog

♥ Penggunaan: waktu Koong nembak Ern di bawah pohon ( Suckseed), dia bilang "Keu Shob Ern"

♥ Penggunaan: Keu rak te buat nembak cewek / Chen rak te buat nembak cowok hhe

♥ Penggunaan: Khun sebagai subjek mopun objek,khun diikuti nama orang, biasanya di pake buat manggil org saat percakapan formal, then sebagai objek

♥ lafal: Te dilafalkan kaya Te pada TEkan

[13] Phom (cowok); Chen (cewek); Keu (cowok/cewe)

♥ Penggunaan: subjek, Keu biasa dipake klo lg ngomong ama temen sebaya

♥ Penggunaan: jangan pernah gunain kata ini..!!

♥ Penggunaan: buat muji orang, klo cantiknya emang berlebihan , tambahin kata " makkkkkkk", jadi suay makkk yg artinya cuantikk bangetzzzz .. hhe

[10] Mai Pen Rai Krap/ Ka

♥ Arti: g apapa, g masalah, It's all right, Never mind.

1) klo ada org nubruk lu, trus dia bilang "Koh Tost Krap/Ka", n itu bukan masalah buat lu, lu kudu bilang "Mai Pen Rai Krap/ Ka" sambil senyum pasti, hhe

2) buat ngberi semangat temen lu yang lagi kawatir ttg sesuatu

3) klo harga saham lu di pasaran menurun drastis, bilang "Mai Pen Rai Mai Pen Rai" sambil ketawa lepas :D

♥ Penggunaan: klo lu punya salah ma orang

♥ lafal: ncai, lebih kedengeran kaya Jai

[8] Koh Tost Krap / Ka

♥ Arti: maaf, permisi , Excuse me, Pardon me.

♥ Penggunaan: diucapin klo lu g sengaja nubruk orang lewat, telat masuk kelas, lewat di keramaian, dll

♥ lafal: o di Koh, dibaca kaya o di bacok; o di Tost dibaca kaya o di orang; s di Tost di baca samar

♥ Arti: Bye, selamat tinggal

♥ Penggunaan: ucapan perpisahan, biasanya anak gaul Thai klo ngucapin La Gon ditambahin na Kap/Ka, jadi La Gon na kap/ka

[6] Chok Dee Krap / Ka

Krap = kata tambahan sopan santun

♥ Penggunaan: selayaknya penggunaan Good luck di dunia.. hhe

kaya' ngberi doa buat temenmu yg mo ujian..

[5] Kun Sabai Dee Mai Krap / Ka

Krap = kata tambahan untuk sopan santun

Sabai Dee Krap/ Ka : baik

Mai Sabai Krap/ Ka : kurang baik

♥ Penggunaan: untuk njawab pertanyaan, menerima ato nolak sesuatu, ya.. kaya' biasanya lah, hhe

jangan lupa nambahin Krap di akhir kata, jadi Chai Krap ; Mai Krap

[3] Krap (cowok) ; Ka (cewek)

♥ Maksud: kata tambahan untuk sopan santun

♥ Pelafalan: di Thai "r" pelafalannya samar, kaya "r" di Inggris.

tapi banyak orang Thai yang ngucapin Krap tanpa r, krap jadi kap..

Penulisan bahasa Thai di sini udah disesuaiin dg pelafalan abjad di Indo, Biasanya orang Thai klo nulis pake abjad Krap jadi Kub..

♥ Penggunaan: ditambahkan di akhir setiap kalimat, lisan mopun tulisan

[2] Khop Kun Krap (cowok) ; Khop Kun Ka (cewek)

♥ Arti: Terima kasih untukmu

Khop: terima kasih untuk

Krap: kata tambahan untuk sopan santun

♥ Penggunaan: uda pada tau kan "Terima kasih" diucapain buat apa.. hhe

[1] Sawaddi Krap (cowok) ; Sawaddi Ka (cewek)

♥ Maksud: salam penghormatan

♥ Penggunaan: Diucapin kapan aja waktu ketemu orang, sama kaya' Assalamu'alaikum klo di Islam.

♥ Sikap saat ngucapin ini: Menangkupkan kedua telapak tangan trus mengangkatnya sampa muka, gampangannya kaya nyembah gitu deh..

♥ Salam Balasan: Balas dengan ucapan dan sikap yang sama (Sawaddi Krap/Ka)

kalau punya kosa kata baru atau pembetulan, silahkan di edit agan2 ^^

credit to @YokLoveGTH (one of the member of international group), agan @Muhammad Abdillah (

) , @ThailandHolic (twitter), malaysian website

Krab/kha = kata tambahan

Mai roou = Tidak tahu

Mai pen = Tidak Pandai

aku tau = pom/chan ru

aku tidak tau = pom/ chan mai ru

Khob: terima kasih untuk ...

Chok Dee Krap : Good Luck

pai leu = sudah pergi

pai nai = pergi kemana ?

pai diauni = segera pergi

hong nam = TOILET (RUANGAN AIR) WKWKWK

nam keng (hard water) = es (ice)

fon = hujan/air hujan (mungkin) (rain)

fon toc = sedang hujan (raining)

ab nam = air showerkao = untuk masuk

jai = hatikao jai = untuk/agar mengerti (literally: to enter the heart)

kanom = permenkao = nasi (beda cara ngomong dengan "kao = untuk/agar masuk" mungkin)

play(ini play "main" atau "mulai"?) = len

semuanya(everything) = took sing

Pom/ chan leum leu = aku lupa

yu nai = dimana ... ? (where is ... ?)

ti nun = itu di sana (over there)

peuang di = teman baik

pom/chan sap son = aku bingung

pom/chan klua = aku takut/ketakutan

min = bau tidak sedap

di/dee = baik/bagus (good)

di/dee mak = baik/bagus sekali

mai di = tidak baik (bad)

akas ron = cuaca panas

strong wind = lom reng

bathroom / toilet = hong nam

sawaddee krab Nattasha. Sabai dee mai krab? : halo nattasha, bagaimana kabarmu ?

Kun Sabai Dee Mai Krap / Ka : Apa kabar?

Pom sabai di krap. = saya baik, trima kasih (L)

Chan sabai di ka. = saya baik, trima kasih (P)

pom/chan mai sabai krap/kha = saya (L/P) sedang tidak/kurang baik

Arun sawadee Khab/Kha ? = selamat pagi?

Ratri sawadee Khab/Kha? = selamat malam?

Kho hai chok dee = selamat jalan, semoga beruntung/selamat

Khun ma chak nai? = kamu dari mana?

Khun ju ti nai? = kamu tinggal di mana?

sabai dee, lao khun lae = kabar baik, kl kamu gmn?

Pom/chan ma jak pratet indoensia = saya datang/berasal dari indonesia

La Gon Arti: Bye, selamat tinggal

Biasanya anak gaul Thai klo ngucapin La Gon ditambahin na Krab/Ka,

jadi La Gon na krab/ka

Fan Dee Na Khab/kha = untuk pamit tidur

mai mee dtung = i dont have any money

phom/chan me pun/pang ha = i have a problem ("pun" kalo dibaca agak english kan pan' = pang)

mai yak bai = i dont want to go

pom/ chan koh tot = aku minta maaf

Ni thau rai? = Ini berapa?

Nan thau rai? = Itu berapa?

Khob chai na = trima kasih ya (informal)

Khob Khun Krap (cowok) = Terima kasih

Khob Khun Ka (cewek)= Terima kasih

Yin dee krap / ka = sama-sama

mai pen rai = lupakan

Mai Pen Rai Krap/ Ka: g apapa, g masalah, It's all right, Never mind.

1) klo ada org nubruk lu, trus dia bilang "Koh Tost Krap/Ka", n itu bukan masalah buat lu, lu kudu bilang "Mai Pen Rai Krap/ Ka" sambil senyum pasti, hhe

2) buat ngberi semangat temen lu yang lagi kawatir ttg sesuatu

3) klo harga saham lu di pasaran menurun drastis, bilang "Mai Pen Rai Mai Pen Rai" sambil ketawa lepas :D

khun me fan rue yung? = apakah kamu punya pacar ?

Pom/chan rak Meuang Thai. = saya (L/P) cinta thailand

#terus kalo "aku cinta kamu (L)" apa ya ? apa "Pom rak Meuang Khun ?" ada yang tau ? tolong tambahkan please

pai leu = sudah pergi

pai nai = pergi kemana ?pai diauni = segera pergi

Where is the toilet? = hong nam yu nai?

don't understand = mai kao jai

Have eaten already? = gin leu mai krap/ka?

kin kao = makan nasi (literally: eat rice)

pom/chan heeu kao = aku lapar

Khun heeu kao mai? = apa kamu lapar ?

aroy = lezat/enak/maknyus

Pom/chan kin leu krap/ka = aku sudah makan, trima kasih

Pom/chan im leu krap/ka = aku sudah kenyang, trima kasih

Ton ni gi mong? = jam berapa ini ?

khun ba mak = kamu sangat gila

you are stupid = khun ting tong

I don't have = pom/chan mai mi

you don't have = khun mai mi

can not hear you = mai dai yin khun

I can hear you = pom/chan dai yin khun

pom/ chan sia jai = aku sedih/aku sakit hati (literally I have a broken heart)

| Mkrākhm |  Makrakom : Januari

| Kump̣hāphạnṭh̒| Khumpapan : Februari

| Mīnākhm |  Minakom : Maret

| Mes̄ʹāyn| Mesayon : April

| Phvs̄ʹp̣hākhm |  Prutsapakom : Mei

| Mit̄hunāyn | Mitunayon : Juni

| Krkḍākhm | Karakadakom : Juli

| S̄ingh̄ākhm | Singhakom : Agustus

| Kạnyāyn | Kanyayon : September

| Tulākhm | Tulakom : Oktober

| Phvṣ̄cikāyn | Prutsajikayon : November

| Ṭhạnwākhm | Tanwakom : Desember

| Wạn cạnthr̒ | Wan can : senin

| wạn xạngkhār | Wan angkaan : selasa

|wạn phuṭh | Wan put : rabu

| wạn phvh̄ạs̄bdī | Wan paruhat : kamis

| wạn ṣ̄ukr̒ | Wan suk : jumat

| wạn s̄eār̒ | Wan sao : sabtu

| xāthity̒ | atit : minggu

Pengaruh India di Masakan Indonesia

Pengaruh India terhadap masakan Nusantara, dapat ditelusuri lewat hubungan antara Kesultanan Mughal di India dengan Aceh, sekitar abad 15 hingga abad 16.[9] Beberapa pengaruh Mughal diduga dapat ditemukan dalam masakan yang pedas dan bersantan. Terdapat dua pendapat berbeda soal asal usul rasa pedas ini. Pertama, sumber pedas disebutkan berasal dari cabai yang dibawa oleh bangsa Portugis ke Mughal, hingga sampai ke Nusantara. Kedua, orang India sebenarnya sudah mengenal cabai, jauh sebelum orang Portugis datang.

Masakan Indonesia dengan pengaruh India, diduga terdapat dalam megana atau cacahan sayur nangka, yang masih bisa ditemui di daerah Pekalongan, Wonosobo, dan Temanggung.[9] Masakan ini berada di wilayah-wilayah yang merupakan bekas daerah kerajaan Hindu awal di Jawa, yaitu Kalingga.